Pages

Monday, September 17, 2018

Kurs Rupiah Anjlok Dekati Level Rp14.900

JAKARTA, iNews.id - Kurs rupiah di pasar spot pada akhir perdagangan, Senin (17/9/2018) betah di teritori negatif. Bahkan, rupiah jelang penutupan sempat tertekan ke level Rp14.900-an per dolar Amerika Serikat (AS).

Data Bloomberg menunjukkan, rupiah terdepresiasi 73,50 poin atau 0,50 persen menjadi Rp14.880 per dolar AS dari sesi terakhir pekan lalu Rp14.806 per dolar AS. Laju harian rupiah tercatat Rp14.862-14.915 per dolar AS dengan level pembukaan di Rp14.862 per dolar AS.

Yahoo Finance mencatat, rupiah melemah 75 poin atau 0,51 persen menjadi Rp14.875 dari posisi terakhir pekan lalu Rp14.800 per dolar AS. Saat dibuka, rupiah diperdagangkan di Rp14.800 dengan rentang pergerakan harian Rp14.800-14.910 per dolar AS.

Berdasarkan laporan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah melemah 24 poin menjadi Rp14.859 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.835 per dolar AS.

Senior Analyst CSA Research Institute Reza Priyambada sebelumnya mengatakan, nilai tukar rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.842-14.830 per dolar AS. Pergerakan rupiah berpeluang menguat didorong sentimen internal.

Pergerakan rupiah yang mulai mencoba menguat dengan memanfaatkan sentimen positif dari dalam negeri diharapkan dapat kembali berlanjut sehingga mengurangi potensi pelemahan.

Namun demikian, adanya rilis kenaikan penjualan ritel AS dapat berpotensi memberikan sentimen positif pada dolar AS yang dibarengi dengan kenaikan imbal hasil obligasi AS. "Tetap mencermati dan mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat rupiah kembali melemah," kata Reza dalam hasil risetnya, Senin (17/9/2018).

Berkurangnya kenaikan dolar AS memberikan imbas positif pada pergerakan rupiah sebelumnya yang dapat kembali menguat. Rupiah terbantukan dengan sentimen yang cukup positif dari pernyataan IMF yang mendukung langkah pemerintah Indonesia dan Bank Indonesia (BI) dalam merespons aksi jual yang melanda emerging market beberapa waktu ini.

Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah untuk mengurangi risiko terjadinya arus modal asing keluar, memperketat impor, dan mengendalikan defisit neraca berjalan sebesar 3 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Pergerakan rupiah mendapat dukungan dari kenaikan euro  Gubernur Europe Central Bank (ECB), Mario Draghi, menyampaikan optimismenya terhadap pertumbuhan Zona Euro meski Zona Eropa menghadapi situasi global dan adanya penurunan perkiraan pertumbuhan kawasan.

Editor : Ranto Rajagukguk

Let's block ads! (Why?)

from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2D2sUMT

No comments:

Post a Comment