JAKARTA, iNews.id - Kedutaan Besar (Kedubes) Korea Selatan (Korsel) di Jakarta menyatakan, salah satu warga mereka dilaporkan hilang di Palu. Warga Korsel itu datang ke Palu untuk mengikuti pertandingan paralayang.
Menurut keterangan Kedubes Korsel, pasca gempa dan tsunami, mereka masih bisa melakukan kontak dengan warganya. Namun, sejak kemarin sore, kedubes Korsel hilang kontak dengan warganya tersebut.
"Kedutaan Korsel mengidentifikasi bahwa satu orang Korea hilang di Palu. Dia pergi ke Palu untuk mengikuti acara paralayang yang diadakan di Palu dan menginap di Roaroa Hotel. Kami kehilangan kontak dengannya setelah sekitar pukul 16.50 sore (Jumat)," demikian bunyi keterangan Kedubes Korsel, Senin (1/10/2018).
Pihak kedutaan menyatakan bekerja sama dengan pihak berwenang Indonesia dalam mempercepat operasi pencarian dan penyelamatan di dalam dan sekitar hotel tempat warga Korsel menginap.
"Kami sudah mengirim satu konsul dan satu atase pertahanan ke Makasar pagi ini. Kami berharap bekerja sama dengan TNI, konsul yang bertanggung jawab akan terbang ke Palu dan melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk menemukan dan menyelamatkan warga Korsel," tambah keterangan tersebut.
Diberitakan sebelumnya, juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengonfirmasi jumlah korban tewas dalam bencana gempa bumi dan tsunami di Kota Palu meningkat menjadi 832 orang dan diperkirakan akan terus meningkat tajam.
Dia meyakini area yang terkena dampak menjadi lebih besar dari yang diperkirakan semula.
Banyak warga dilaporkan masih terperangkap di antara puing-puing bangunan yang hancur akibat gempa berkekuatan 7,5 SR, yang melanda pada Jumat (28/9/2018) dan memicu gelombang tsunami setinggi enam meter.
Sementara, korban tewas yang berhasil dikonfirmasi saat ini jumlahnya sudah lebih dari dua kali lipat yakni sebanyak 821 yang berasal dari Kota Palu. Pihak berwenang mengaku masih kesulitan untuk menilai situasi di Donggala, kota yang paling dekat dengan episentrum gempa.
"Jumlah korban tewas diyakini masih terus meningkat karena banyak mayat masih di bawah reruntuhan, sementara banyak yang belum berhasil ditangani," katanya.
Sutopo juga mengatakan, pemakaman massal akan diadakan di Palu karena alasan kesehatan.
Dia juga menambahkan, sebanyak 61 warga asing dilaporkan tengah berada di Palu selama periode gempa dan tsunami.
Tiga warga Perancis, satu Korea Selatan, dan satu orang Malaysia masih hilang. Tidak ada warga negara Australia yang masuk daftar orang asing. Para korban akan dievakuasi ke Kota Makassar.
Editor : Nathania Riris Michico
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2OntFEI
No comments:
Post a Comment