.jpg)
JAKARTA, iNews.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini diperkirakan bergerak kembali tertekan. Adapun IHSG akan bergerak dengan rentang 5.830-5.910.
Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal pergerakan IHSG di akhir pekan hampir menutup pelemahan signifikan yang terjadi pada Rabu dengan menguji resistance Moving Average 50 hari di kisaran level 5.900.
Sementara, indikator stochastic golden-cross pada area yang cenderung dekat oversold. "Diperkirakan IHSG akan bergerak tertahan di awal pekan dengan kecenderungan menguat terbatas menuji kembali MA50 pada rentang pergerakan 5.830-5.910," ujarnya dalam riset tertulisnya, Senin (10/9/2018).
IHSG ditutup menguat cukup optimis 1,30 persen atau 75,37 poin ke level 5.851 di antara indeks saham di Asia di mana emiten aneka industri dan consumer memimpin penguatan. Menurut dia, aksi jual investor asing teredam di akhir pekan setelah tercatat net sell Rp280,35 miliar.
"Data indeks keyakinan konsumen turun moderate dan data cadangan devisa masih berada di atas 115 miliar dolar AS seakan menjadi penawar ketegangan investor pada nilai tukar rupiah. Melihat prospek perintah terhadap intervensi rupiah masih mempunyai nafas," ucapnya.
Mengakhiri pekan mayoritas indeks saham Asia ditutup mixed. Penguatan dipimpin oleh IHSG (+1,3 persen) dan indeks CSI (+0,45 persen) sedangkan indeks Nikkei (-0,8 persen), TOPIX (-0,48 persen) dan KOSPI (-0,26 persen) memimpin pelemahan.
"Investor tetap kembali menunggu langkah terbaru pada perdagangan perdagangan AS-China serta aksi tunggu data utama dari Negara terbesar di dunia," kata dia.
Sementara itu, ekuitas Eropa menutup pekan dengan pesimistis di mana indeks Eurostoxx (-0,08 persen), FTSE (-0,56 persen), DAX (+0,04 persen), dan CAC (0,16 persen). Dibuka cenderung melemah setelah data GDP YoY kuartal kedua turun di bawah ekspektasi stabil di level 2,1 persen dari 2,2 persen.
Kemudian, sentimen selanjutnya China akan merilis data aktifitas export dan import serta neraca perdagangan dengan ekspektasi mengalami perlambatan dari aktifitas export hingga di level 10 persen dari 12,2 persen. Selain itu China pun merilis data inflasi dengan ekspektasi bertumbuh.
Adapun saham-saham yang masih dapat dicermati di antaranya AKRA, BBRI, MAPI, ADRO, ELSA, ERAA, PTPP, dan TRAM.
Editor : Ranto Rajagukguk
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2oTPygx
No comments:
Post a Comment