Pages

Sunday, September 30, 2018

IHK September 2018 Deflasi karena Harga Ayam dan Bawang Merah Turun

JAKARTA, iNews.id - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan indeks harga konsumen (IHK) September 2018 mengalami deflasi 0,18 persen.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, deflasi pada bulan lalu terutama disebabkan penurunan harga pangan sebesar 1,62 persen.Dia menjabarkan, penurunan harga terjadi pada daging ayam ras dengan andil ke deflasi 0,13 persen diikuti, bawang merah dengan andil 0,15 persen.

Selain dua komoditas tersebut, sejumlah bahan pangan yang turun antara lain ikan merah segar, sayur-sayuran, telur ayam, dan cabai rawit.

"Jadi bahan makanan memberikan andil terhadap deflasi 0,35 persen, terjadi karena penurunan berabgai komoditas makanan," kata pria yang akrab disapa Kecuk itu di Gedung BPS, Jakarta, Senin (1/10/2018).

BACA JUGA:

BPS: IHK September 2018 Deflasi 0,18 Persen

Produksi Melimpah, Harga Cabai dan Bawang Merah Anjlok

Selain bahan makanan, kata Kecuk, kelompok lain yang deflasi yaitu transportasi, komunikasi, jasa keuangan yang turun 0,05 persen dengan andil ke deflasi 0,01 persen.

Hal ini terjadi karena adanya penurunan pada tarif angkutan udara alias pesawat terbang. Mayoritas daerah mengalami penurunan tarif angkutan udara kecuali di beberapa kota termasuk Bengkulu yang naik. "Karena puncaknya di Ramadan dan Lebaran sehingga permintaan turun," ujarnya.

Sementara untuk kelompok yang memberikan andil inflasi adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau masih terjadi inflasi 0,29 persen dengan andil 0,05 persen. Hal tersebut disumbang oleh mie instan, rokok kretek, dan rokok filter masing-masing sebesar 0,01 persen.

Ia melanjutkan penyumbang inflasi juga untuk perumahan, air listrik gas dan bahan bakar sebesar 0,21 persen dan sumbangannya 0,05 persen. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan upah tukang yang bukan mandor dan upah pembantu rumah tangga yang andilnya masing-masing hanya 0,01 persen.

Kemudian untuk kelompok sandang inflasi 0,27 persen dan andilnya 0,02 persen di mana komoditas penyumbang adalah kenaikan harga emas dan perhiasan 0,01 persen. Kelompok kesehatan mengalami inflasi 0,41 pesen karena seluruh kelompok kesehatan mengalami inflasi seperti jasa kesehatan 0,45 persen dan obat-obatan 0,28 persen.

"Pendidikan rekreasi dan olahraga tertinggi inflasinya 0,54 persen andilnya 0,04 persen. Karena kenaikan uang kuliah akademi dan perguruan tinggi sebesar 0,02 persen," tuturnya.

Editor : Rahmat Fiansyah

Let's block ads! (Why?)

from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2DQWlSa

No comments:

Post a Comment