
JAKARTA, iNews.id – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam kunjugan kerja (kunker) ke Denpasar Bali, Selasa (18/9/2018) sempat mendengarkan testimoni dan berdialog dengan dua pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang berhasil menembus pasar ekspor.
Lewat akun Facebook resminya, Rabu (19/9/2018), Sri Mulyani menceritakan pelaku UMKM bernama Tri Dwi Hantoro. Pria yang memulai usaha kerajinan kulit dengan modal Rp500.000 dan dibantu lima orang pengrajin sukses mengembangkan bisnisnya dan berhasil mengekspor produknya ke banyak negara.
“Saat ini usaha tersebut sudah berkembang menjadi 50 orang pegawai staf dan 300 pengrajin yang tersebar di Bali, Banyuwangi dan Ponorogo. Penjualan rata-rata setiap enam minggunya berjumlah 7.500 sampai 15.000 produk yang diekspor ke Jepang, Korea, Turki, Inggris, Singapura dan Italia,” kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani menambahkan, produk yang dijual melalui CV La Chidehafu kini berkembang menjadi kerajinan garmen dan kulit, antara lain pakaian, dompet, clutch, sepatu, dan tas.
Dia juga bercerita tentang sosok I Wayan Sukhana bersama istrinya Made Yuliana. Di usia yang tidak lagi muda, keduanya membuka usaha di bidang aromatherapy sekitar 15 tahun yang lalu. Dari usaha rumah tangga, bisnis ini menjadi perusahaan penghasil produk perawatan kecantikan yang menggunakan bahan alam organik dan menjual produknya ke luar negeri.
“Negara tujuan ekspor PT Bali Tangi ini antara lain Australia, Maladewa Belanda dan Rusia,” tutur dia.
Kedua usaha tersebut di atas, kata Sri Mulyani mempunyai kesamaan, yaitu memberikan kesempatan bekerja kepada penyandang difabel dan mayoritas pekerja merupakan kaum wanita yang berasal dari ibu rumah tangga yang berada disekitar lokasi usaha.
“Bahkan pengrajin binaan La Chidehafu ada juga yang berasal dari anak jalanan, pengamen dan pengemis,” kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani juga menyatakan, kedua UMKM ekspor tersebut adalah usaha yang dibantu pembiayaannya oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), sebuah lembaga negara yang bertujuan untuk membantu pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekspor nasional.
Setelah memperoleh pembiayaan LPEI di awal 2017, pada akhir 2017 nilai ekspor La Chidehafu meningkat 14,2 persen dibandingkan 2016. Fasilitas yang diberikan LPEI sejak tahun 2017 mampu meningkatkan kapasitas produksi PT Bali Tangi menjadi lebih dari 15 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
“Saat ini negara kita tengah berupaya untuk menyeimbangkan ekspor dan impor, oleh karena itu saya melihat sosok Pak Tri dan Pak Wayan ini dapat memberikan inspirasi dan contoh sukses bagi pengusaha kecil,” kata dia.
Dia menambahkan, kesuksesan yang diraih dengan diawali modal seadanya namun dengan ketekunan terus menerus bisa menembus pasar luar negeri. “Kita membutuhkan ribuan bahkan jutaan orang seperti Pak Tri dan Pak Wayan bagi perekonomian Indonesia. Saya sebagai Menteri Keuangan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja untuk bisa meningkatkan ekspor Indonesia. Selamat bekerja kepada semua pengusaha ekspor. Selamat berkarya, berkompetisi dan bertempur untuk memenangkan Indonesia di kancah pasar internasional,” kata Sri Mulyani.
Editor : Ranto Rajagukguk
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2NW7KEj
No comments:
Post a Comment