
GAZA, iNews.id - Pemimpin Hamas Ismail Haniya memberikan kabar gembira kepada masyarakat Gaza saat melaksanakan Salat Idul Adha, Senin (21/8/2018) pagi.
Dia mengatakan, blokade Israel terhadap Gaza yang sudah berlangsung sejak 2007 atau lebih dari 10 tahun, tampaknya sudah berada di sudutnya. Memamg tidak ada pembicaraan bahwa blokade akan dicabut sepenuhnya. Namun ada indikasi Israel akan meringankan blokade.
Hal ini merupakan buah dari dengan pembicaraan tidak langsung Gaza dan Israel yang difasilitasi oleh Mesir dan PBB.
"Berkat demonstrarsi dan perlawanan ini, kita hampir tiba di sudut untuk menutup halaman pada blokade yang tidak adil ini," kata Haniya, mengacu pada aksi demonstrasi berbulan-bulan di sepanjang perbatasan Gaza-Israel sejak Maret lalu, dikutip dari AFP.
Hasil pembicaraan tidak langsung Hamas dengan Israel, termasuk kesepakatan gencatan senjata, tampaknya tidak termasuk Pemerintahan Otoritas Palestina pimpinan Mahmoud Abbas yang berkedudukan di Tepi Barat.
Palestina terbagi menjadi dua, yakni Tepi Barat yang dikuasai Fatah dan Jalur Gaza di bawah kendali Hamas.
Namun Haniya menegaskan kesepakatan apa pun akan terjadi melalui konsensus nasional dengan dukungan jaringan Arab dan harus dilaksanakan semua pihak yang terlibat.
"Kami sedang dalam perjalanan untuk mengakhiri blokade Gaza yang tidak adil ini," katanya, menegaskan kembali.
Sementara itu bentrokan di antara warga Gaza dengan militer Israel masih terjadi. Pada Jumat pekan lalu, dua warga ditembak mati saat demonstrasi di perbatasan. Dengan demikian korban tewas dalam aksi unjuk rasa sejak 30 Maret mencapai 171 orang. Sementara di pihak Israel seorang tentara tewas akibat tembakan sniper.
Editor : Anton Suhartono
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2w0kQ9n
No comments:
Post a Comment