
VATIKAN, iNews.id - Paus Fransiskus mengecam kekejaman pelecehan seksual anak dan langkah yang dilakukan para pemuka agama dalam menutupi berbagai kasus.
Hal itu tertuang dalam sebuah surat yang dituliskan untuk umat Katolik yang kini berjumlah 1,2 miliar orang.
Surat kepada para "Hamba Tuhan" itu berisi seruan untuk mengakhiri budaya kematian dalam Gereja, merujuk pada gagalnya upaya menangani pelecehan.
Baca Juga: Paus Fransiskus Hapus Hukuman Mati dari Ajaran Gereja Katolik
Pekan lalu, laporan juri di Pennsylvania mengungkap terjadinya pelecehan seks oleh para pastor selama 70 tahun. Penyelidikan itu menemukan lebih dari 1.000 anak dilecehkan oleh 300 pastor di negara bagian Amerika Serikat (AS) tersebut.
Penyelidikan itu menemukan bukti sistematis adanya langkah gereja dalam menutup-nutupi sejumlah kasus dugaan pelecehan seksual terhadap anak, yang sebagian besar sudah terlalu lama untuk bisa diproses hukum.
Baca juga: Mengharukan, Paus Fransiskus Nikahkan Pasangan Kru di Pesawat
Setelah laporan itu diungkapkan, Vatikan menyatakan Paus membela para korban pastur 'predator'.
Vatikan menyebut, itu merupakan pertama kalinya Paus membuat surat untuk seluruh umat Katolik dengan topik pelecehan seks.
Dalam surat berisi 2.000 kata yang dikeluarkan Senin (20/08), Paus menyebut skandal di AS dan mengakui Gereja Katolik gagal dalam menangani secara lebih cepat.
Baca Juga: Paus Fransiskus Kecam Penembakan Demonstran Palestina
"Dengan rasa malu dan penyesalan, kami mengakui kami tidak melakukan apa yang seharusnya kami lakukan. Kami tidak bertindak pada saatnya dan mengakui besarnya skala kerusakan yang diakibatkan kepada banyak orang," tulisnya.
"Kami tidak menunjukkan perhatian pada anak-anak. Kami mengabaikan mereka."
Baca juga: Paus Fransiskus Doakan Korban Teror Bom 3 Gereja Surabaya
Paus mengutip ayat dalam Kitab Injil bahwa, "Bila ada yang menderita, semua akan menderita" dan dia menyerukan Gereja untuk menghadapi kenyataan atas apa yang terjadi.
"Penting bagi kita sebagai Gereja, untuk dapat mengakui dan mengecam, dengan kepedihan dan rasa malu, kekejaman yang dilakukan oleh pemuka agama, dan mereka semua yang dipercaya untuk menjalankan misi mengasihi mereka yang sangat rentan. Mari kita meminta maaf atas dosa kita dan dosa orang lain."
Editor : Nathania Riris Michico
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2PuKCKO
No comments:
Post a Comment