Pages

Friday, August 31, 2018

Kemarau Panjang, Ini Cara Kementan Minimalisir Area Gagal Panen

JAKARTA, iNews.id - Musim kemarau panjang yang menyebabkan kekeringan di sejumlah daerah menjadi perhatian Kementerian Pertanian (Kementan). Pasalnya, hal ini berkaitan dengan produksi padi.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan, Pending Dadih Permana mencatat area persawahan yang terkena kekeringan hingga pertengahan bulan ini mencapai 127.101 hektare (ha) dengan area puso (gagal panen) 25.405 ha.

Dia menyebut, kekeringan terbesar terjadi pada periode Mei-Juli 2018, yang terkena seluas 87.827 ha dan area puso seluas 22.153 Ha. Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur menjadi provinsi yang paling terdampak kekeringan.

"Persentase luas sawah terkena puso pada Periode Mei-Juli 2018 di Jawa dari 1.292.502 ha sawah terkena puso 18.428 atau 1.42 persen. Sementara di luar Jawa dari 1.916.527 ha, terkena puso 3.725 ha atau 0,19 persen," kata Dadih melalui keterangan tertulis, Jumat (31/8/2018).

Dia menyebut, persentase puso di Pulau Jawa hanya 1,42 persen dan di luar Jawa 0,19 persen, sehinggal lahan sawah terkena puso secara nasional hanya 0,69 persen.

"Dampak puso masih sangat kecil dibanding dengan luas tanam yang ada, sehingga tidak akan mengganggu produksi nasional," ucapnya.

Dadih mengatakan, rendahnya dampak puso pada tahun ini sudah diantisipasi sejak awal tahun. Kementan telah memberikan bantuan pompa air kepada petani. Selain itu, ada pula pembangunan embung, dam parit, long storage, dan pompanisasi untuk menambah pasokan air.

"Selain itu, perbaikan saluran irigasi tersier untuk menjamin volume air cukup sampai pada lahan sawah yang berada di ujung saluran," katanya

Dalam rangka mempertahankan produksi opadi, Kementan juga menurunkan tim khusus ke lokasi-lokasi kekeringan di wilayah sentra produksi padi.

Dia mengatakan, tugas dan fungsi dari tim ini untuk berkoordinasi dengan pihak terkait antara lain TNI, Kementerian UPR, dan Pemerintah Daerah setempat dalam memetakan maslaah negosiasi penggelontoran air dari bendungan, serta terlibat langsung melaksanakan pengawalan gilir giring air sesuai jadwal yang telah disepakati.

Editor : Rahmat Fiansyah

Let's block ads! (Why?)

from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2Po64jP

No comments:

Post a Comment