
PUTRAJAYA, iNews.id – Malaysia membatalkan tiga mega proyek senilai 22 miliar dolar AS atau lebih dari Rp300 triliun hingga pemerintah bisa mencari cara untuk membayar utang.
Kepastian tersebut diambil usai Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad berkunjung ke Beijing. Ketiga mega proyek tersebut yaitu kereta api yang menghubungkan Malaysia bagian Timur dengan Thailand bagian Selatan (East Coast Rail Link/ECRL). Dua proyek lainnya terkaitnya proyek infrastruktur gas.
“Saya menjelaskan kepada mereka mengapa kita tidak perlu ECRL. Alasannya karena kita meminjam terlalu banyak uang yang kita sendiri tidak mampu bayar dan juga karena kita tidak butuh proyek-proyek seperti itu untuk Malaysia. Masalah kita saat ini yaitu bagaimana memecahkan defisit anggaran,” kata Mahathir, dikutip dari AFP, Selasa (21/8/2018).
Mahathir tengah mengurangi jumlah utang Malaysia yang diperkirakan melambung hingga 250 miliar dolar AS.
Pria berusia 93 tahun itu baru saja bertemu dengan Wakil Presiden China, Li Keqiang. Mahathir menyebut, China setuju untuk membantu Malaysia menyelesaikan masalah fiskal.
Sebelumnya, dia juga menyinggung soal kolonialisme baru yang tengah terjadi di negara-negara yang miskin sehingga sulit berkompetisi dengan negara-negara kaya dalam konteks perdagangan bebas.
Proyek paling besar yang dibatalkan, ECRL dikerjakan oleh China Communication Construction Company, perusahaan konstruksi terbesar di China. Adapun pembiayaannya ditanggung sepenuhnya oleh Export-Import Bank of China. Proyek ini ditaksir membutuhkan investasi hingga 20 miliar dolar AS.
Sementara dua proyek gas lainnya mencapai 2,32 miliar dolar AS. Departemen Keuangan Malaysia mengatakan, 88 persen pembiayaan kedua proyek tersebut sudah dibayar oleh kontraktor China meski progres pengerjaannya baru 13 persen. Dua proyek gas itu ada di Negeri Sabah dan satu lagi membentang dari Malaka hingga Kedah.
Editor : Rahmat Fiansyah
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2OSRgcP
No comments:
Post a Comment