
JAKARTA, iNews.id - Jepang dan Korea Selatan saat ini berada pada posisi tiga besar pengumpul medali di Asian Games 2018. Ternyata, meski memiliki prestasi ciamik pemerintah kedua negara tak memberikan bonus uang untuk atletnya yang berhasil meraih medali emas.
Seperti dilansir The Star, kedua negara tak menghamburkan uang untuk atlet-atletnya yang berprestasi di ajang ini. Padahal Jepang saat ini berada di posisi kedua dan sudah meraih 52 emas dari 162 medali yang diperolehnya.
Sedangkan Korsel berada di peringkat ketiga dengan 37 emas dari 131 medali yang diraih. Hal ini sangat kontras dengan bonus yang diterima oleh atlet Indonesia dengan bonus sebesar Rp1,5 miliar untuk peraih medali emas.
Padahal di tim Jepang, ada atlet yang meraih emas di beberapa nomor pada satu cabang olahraga (cabor). Salah satunya adalah Rikako Ikee, yang saat ini sudah meraih 8 emas di cabor renang.
Jika dia bagian dari kontingen Indonesia, Ikee sudah memperoleh bonus sebesar Rp12 miliar. Tanpa bonus dari pemerintah juga dirasakan atlet Korsel, namun mereka masih mendapat kemudahan dalam menjalani wajib militer di negaranya.
Jika biasanya wajib militer harus dilakukan selama 2 tahun, maka peraih medali emas dapat menjalaninya hanya dalam waktu 4 pekan atau sebulan saja. Saat ini, bonus terbesar untuk atlet peraih medali emas adalah yang dikeluarkan Hong Kong.
Negara tersebut mengalokasikan bonus sebesar Rp3,5 untuk peraih medali emas. Namun, hingga kini negara tersebut masih berada di posisi 14 dengan raihan 4 emas dari total 33 medali.
Hal ini menjadi bukti, jika sebuah negara terbiasa meraih prestasi, uang tidak lagi menjadi sebuah ukuran. Bagi mereka, mengharumkan nama negara menjadi prioritas yang lebih diutamakan.
Editor : Haryo Jati Waseso
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2N2eksk
No comments:
Post a Comment