JAKARTA, iNews.id - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief kembali mengumbar komentar pedas. Kali ini dia menyerang Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Andi menyebut Hasto rajin membajak kader partai politik lain menyusul bergabungnya Deddy Mizwar di Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Maruf Amin.
Bagaimana reaksi Hasto? Sekretaris TKN Jokowi-Maruf itu menanggapi santai. Hasto mengaku bersyukur Andi Arief tidak menyerang Jokowi, tetapi ke dirinya. Serangan itu, kata Hasto, tak perlu ditanggapi.
"Saya enggak menanggapi hal tersebut karena kami ini baru bergembira dan bersyukur bahwa Asian Games kemarin telah mempersatukan para pemimpin dan di situ kami pun belajar dari politik olahraga, dari nilai-nilai sportivitas, kemudian daya juang," ujar Hasto di Rumah Cemara, Jakarta Pusat, Kamis (30/8/2018).
BACA JUGA: Sekjen Perindo: Deddy Mizwar Panutan Masyarakat
Untuk diketahui, lewat kicauan di Twitter Andi Arief menyerang Hasto setelah ramai berkembang kabar mantan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar direkrut sebagai Juru Bicara TKN Jokowi-Maruf. Deddy merupakan kader Partai Demokrat.
”Saya tidak mengerti kenapa Ibu Megawati merestui Hasto yang rajib (rajin) membajak kader demokrat untuk gabung ke tim Jokowi. Apakah PDIP sudah sangat miskib (miskin) kader berkualitas?,” tulis akun Andi Arief, Kamis (30/8/2018).
Hasto menegaskan, Deddy Mizwar tidak bergabung ke PDIP melainkan masuk dalam tim pemenangan Jokowi-Maruf. Dia pun menyindir halus Demokrat yang dianggapnya tak mau instropeksi dari bergabungnya Deddy.
"Ya kalau kami PDIP sama, kami tanya Bung Antoni di PSI (Raja Juli Antoni), ketika ada kader kami yang pindah, kami lebih memilih intropeksi ke dalam (partai)," tuturnya.
Hasto juga menangkis anggapan bahwa kader Partai Demokrat lebih baik sehingga figur-figur seperti Deddy Mizwar, Muhammad Zainul Majdi (Tuan Guru Bajang), dan Lukas Enembe direkrut oleh TKN untuk mendukung Jokowi-Maruf di Pilpres 2019.
Menurut Hasto, dukungan itu sejatinya karena kepemimpinan Presiden Jokowi yang mampu merangkul dan menyatukan banyak tokoh. Bahkan, yang berteriak lantang ke Jokowi pun dirangkul.
BACA JUGA: Tim Kampanye Jokowi-Maruf Tunjuk Deddy Mizwar Jadi Juru Bicara
”Ini kan menunjukkan bagaimana sebagai bangsa dengan sila Persatuan Indonesia ini kita ini bersaudara sehingga ke publik apalagi berkaitan dengan upaya membangun keadaban publik ya sebaiknya setiap politisi itu berdisiplin dalam berbicara," ucap Hasto.
Dia pun menanggapi biasa terkait dukungan mantan dua menteri Kabinet Kerja yaitu Sudirman Said dan Ferry Mursyidan Baldan yang menyatakan dukungannya terhadap Prabowo-Sandiaga dalam Pilpres 2019 mendatang.
"Itu bagian aspirasi orang ke orang. Boleh-boleh aja semua bergabung kesitu, nggak ada maslaah. Karena inikan bicara gagasan kedepan bangsa dan negara," ujarnya.
Editor : Zen Teguh
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2LyWM2l
No comments:
Post a Comment