Pages

Monday, April 1, 2019

Pergantian Kaisar, Restoran di Jepang Jual Hamburger Raksasa Rp12 Juta

TOKYO, iNews.id - Sebuah restoran steak di kawasan elite Roponggi, Tokyo, Jepang, punya cara tersendiri untuk memeriahkan pergantian takhta kekaisaran yang akan berlangsung pada 1 Mei 2019.

Mereka membuat hamburger raksasa seukuran bola kaki dari daging sapi wagyu yang diberi nama Golden Giant Burger. Hamburger berisi hamparan daging wagyu yang dipotong kecil-kecil itu memiliki bobot 3 kilogram.

Wagyu merupakan daging sapi berkualitas hasil peternakan di Jepang yang harganya setinggi langit.

Restoran Oak Door itu mulai menjual Golden Giant Burger dengan harga 900 dolar AS per potong atau sekitar Rp12,6 juta mulai 1 April 2019. Namun restoran juga memberikan sebotol anggur bagi konsumen sebagai bonus.

"Kami ingin melakukan sesuatu untuk merayakan hadirnya kaisar baru dan era baru bagi Jepang," kata chef kepala Patrick Shimada, diktutip dari AFP.

"Itu juga membuat saya menjadi lebih terhubung dengan akar budaya Jepang. Membuat burger gaya Amerika menggunakan bahan-bahan Jepang, rasanya seperti menemukan diri saya dalam potongan roti," ujar Shimada, menambahkan.

Golden Giant Burger dibuat untuk memperingati penobatan Putra Mahkota Naruhito dan menandai awal era 'Reiwa' bagi Jepang.

Meskipun upacara penobatan Naruhito berlangsung pada 1 Mei, namun menu spesial tersebut akan dijual sampai akhir Juni.

Kaisar Akihito akan turun takhta pada akhir April, dia merupakan Kaisar Jepang pertama yang mengundurkan diri saat masih menjabat, sejak 200 tahun silam. Biasanya, kaisar menjabat sampai mangkat.

Sementara Jepang memperkenalkan nama era baru kekaisarannya hari ini yakni 'Reiwa', menggantikan Heisei yang sudah digunakan selama 31 tahun.

Jepang pernah melarang warganya mengonsumsi daging selama 1.200 tahun, pertama kali diterapkan pada abad VII. Siapa yang melanggarnya akan dihukum berat. Namun aturan ini dicabut di masa Kaisar Meiji pada 1872.

Lalu, Jepang modern merangkul budaya kuliner Amerika Serikat sejak akhir Perang Dunia II, ditandai dengan maraknya hamburger.

Editor : Anton Suhartono

Let's block ads! (Why?)

from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2JVupQo

BPS Catat Nilai Tukar Petani Periode Maret Turun 0,21 Persen

JAKARTA, iNews.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) pada Maret 2019 sebesar 102,73, turun 0,21 persen dari bulan sebelumnya 102,94.

"Penurunan NTP pada Maret 2019 disebabkan oleh kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan pada indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi petani," kata Kepala BPS Suharyanto di kantornya, Jakarta, Senin (1/4/2019).

NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan yang digunakan oleh BPS. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi, sehingga semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat daya beli petani.

Suharyanto menjelaskan, turunnya daya beli petani dipengaruhi oleh penurunan NTP di tiga subsektor pertanian. NTP di tiga subsesktor pertanian itu adalah NTP Subsektor Tanaman Pangan sebesar 1,33 persen, Subsektor Peternakan sebesar 0,22 persen dan Subsektor Perikanan sebesar 0,41 persen.

Sementara itu, dua subsektor lainnya mengalami kenaikan NTP, yaitu Subsektor Tanaman Hortikultura sebesar 0,87 persen dan Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,70 persen.

Pria yang akrab disapa Kecuk itu mengatakan, NTP Provinsi DKI Jakarta pada Maret 2019 mengalami penurunan terbesar yakni 2,43 persen dibandingkan penurunan NTP provinsi lainnya. Sebaliknya, NTP Provinsi Sulawesi Tenggara mengalami kenaikan tertinggi yakni 1,41 persen dibandingkan kenaikan NTP provinsi lainnya.

BPS mencatat terjadi inflasi perdesaan di Indonesia sebesar 0,33 persen, dengan kenaikan indeks tertinggi terjadi pada kelompok pengeluaran bahan makanan.

"Sedangkan Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional Maret 2019 sebesar 111,14 atau turun 0,04 persen dibandingkan NTUP bulan sebelumnya," ucap Kecuk.

Editor : Ranto Rajagukguk

Let's block ads! (Why?)

from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2uCfQqn