JENEWA, iNews.id - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengumumkan keadaan darurat internasional terkait wabah virus korona, Kamis (30/1/2020). Darurat global diumumkan ketika China melaporkan bahwa jumlah kematian meningkat menjadi 213 dengan hampir 10.000 terinfeksi.
"Kekhawatiran terbesar kami adalah potensi penyebaran virus ke negara-negara dengan sistem kesehatan yang lebih lemah," kata Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, seperti dilaporkan AFP.
"Darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional."
"Ini bukan pemungutan suara yang tidak percaya pada China," katanya.
Dia berulang kali menekankan bahwa tindakan itu dimaksudkan untuk membantu negara-negara lain yang kurang mampu mengatasi dan memuji pemerintah China karena mengambil tindakan cepat untuk mengatasi wabah tersebut.
"Kita semua harus bertindak bersama sekarang untuk membatasi penyebaran lebih lanjut. Kita hanya bisa menghentikannya bersama," kata Tedros.
Dia akan melakukan perjalanan ke China pekan ini dan bertemu dengan Presiden Xi Jinping.
Tedros juga mengatakan "tidak ada alasan" untuk memberlakukan larangan perjalanan atau perdagangan internasional yang diumumkan beberapa negara dalam beberapa hari terakhir, seperti suspensi penerbangan, penutupan perbatasan, dan karantina bagi para pelancong yang tampaknya sehat.
Maskapai penerbangan terkemuka termasuk Air France, British Airways, dan Lufthansa menangguhkan dan menghapus layanan penerbangan ke Cina.
Komite Darurat WHO, sebuah badan penasihat para pakar internasional, menyatakan bahwa bukti menunjukkan, membatasi pergerakan orang dan barang selama keadaan darurat kesehatan masyarakat mungkin tidak efektif dan dapat mengalihkan sumber daya dari intervensi lain.
"Lebih jauh, pembatasan dapat mengganggu bantuan yang dibutuhkan dan dukungan teknis, dapat mengganggu bisnis, dan mungkin memiliki efek negatif pada ekonomi negara-negara yang terkena dampak keadaan darurat," kata komite itu.
Namun, komite menambahkan, dalam keadaan tertentu tertentu, langkah-langkah yang batasi pergerakan orang mungkin terbukti berguna sementara, hal ini merujuk pada langkah China mengisolasi jutaan orang.
WHO tak mengumumkan keadaan darurat pekan lalu karena komite daruratnya terbagi atas masalah ini.
Lebih dari 7.700 orang terinfeksi virus -hampir semuanya di China- dan 170 meninggal.
WHO menyatakan ada juga 82 kasus yang dikonfirmasi di 18 negara lain, termasuk kasus di Jerman, Jepang, Amerika Serikat, dan Vietnam.
WHO mengumumkan darurat kesehatan global hanya lima kali sejak undang-undang relevan diberlakukan pada 2007, yaitu untuk flu babi, polio, Zika, dan dua kali untuk wabah Ebola di Afrika.
Banyak negara mendesak warganya tidak mengunjungi Cina, sementara beberapa lain melarang masuknya wisatawan dari Wuhan dan Rusia menegaskan negaranya menutup perbatasannya dengan China karena wabah itu.
Editor : Nathania Riris Michico
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2S2fRiG
No comments:
Post a Comment