SUKA MAKMUE, iNews.id – Jenazah Jamaluddin, hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan yang diduga korban pembunuhan di Deliserdang, dimakamkan di kampung halamannya, Kabupaten Nagan Raya, Aceh, Sabtu (30/11/2019). Sang istri, Zuraida Hanum (41) tak memiliki firasat apapun ditinggal pergi suami untuk selamanya.
Kendati demikian, dia mengingat sekitar tiga pekan sebelum suaminya ditemukan meninggal, rumah mereka yang berlokasi di Perumahan Royal Monaco Blok D Nomor 22, Medan Johor, Sumatera Utara, pernah diteror orang tidak dikenal (OTK).
"Waktu itu pagar pintu rumah kami sempat dirusak orang tidak dikenal. Diduga ditabrak menggunakan mobil," kata Zuraida di Suka Makmue, Nagan Raya, Sabtu (30/11/2019).
Sambil menahan haru, dia menceritakan peristiwa tersebut terjadi pukul 06.30 WIB, ketika semua anggota keluarga, termasuk suami korban berada dalam rumah dan bersiap memulai aktivitas. Akibat perusakan oleh OTK, pintu pagar di bagian rumahnya rusak parah sehingga tidak bisa dibuka sama sekali. Pelaku yang diduga merusak pintu pagar rumah mereka tidak terekam kamera pengawas (CCTV) karena saat itu kebetulan sedang rusak.
BACA JUGA: Polisi Periksa 2 Orang terkait Kasus Kematian Hakim PN Medan, Identitas Masih Dirahasiakan
"Entah karena sengaja atau tidak, yang jelas pintu rumah kami terlihat sudah rusak. Namun, tidak tahu siapa yang melakukannya. Saat saya keluar rumah tidak ada orang di luar," kata Zuraida.
Menurutnya, selama ini sang suami tidak pernah memiliki musuh atau diteror oleh pihak yang diduga tidak sedang dengan perkara yang ditangani. Selain itu, almarhum tidak pernah mengeluh ataupun bercerita tentang kegiatan, ancaman maupun terror yang dialaminya.
Bahkan pada hari kejadian, almarhum yang keluar rumah usai salat subuh juga bergegas ke Bandara Internasional Kualanamu, Deliserdang untuk menjemput seorang teman. Namun sampai saat ini, Zuraida mengaku tidak tahu siapa teman yang dijemputnya.
Zurainda juga mengenang, jika dia bersama sang suami berencana berangkat umrah pertengahan pada 17 Desember mendatang. Namun nasib berkata lain. Mimpi berangkat bersama ke Tanah Suci sirna begitu saja.
“Saya sudah tanya ustaz apa saja yang harus dipersiapkan, namun terjadi hal seperti ini,” ucapnya.
Hal janggal lainnya, almarhum berpesan agar dia membayar SPP sekolah anak-anak sekaligus untuk beberapa bulan ke depan. Padahal, selama ini SPP rutin dibayarkan sebulan sekali.
“Bapak bilang agar bayar SPP anak-anak. Dibayarkan langsung enam bulan ke depan biar nanti gak ingat-ingat lagi,” tuturnya.
BACA JUGA: Keluarga Hakim PN Medan di Aceh: Jamaluddin Orang yang Baik dengan Masyarakat
Sebelumnya, Jamaluddin ditemukan dalam kondisi tewas dalam sebuah mobil di jurang perkebunan kelapa sawit di Dusun II Namo Rindang, Desa Suka Dame, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang, Jumat (29/11/2019) siang.
Korban yang merupakan hakim dan juga humas PN Medan ditemukan warga dalam mobil Toyota Land Cruiser Prado nomor polisi BK 77 HD warna hitam. Saat ditemukan, jenazah almarhum sudah membiru dengan kondisi terbaring di posisi bangku belakang.
Editor : Donald Karouw
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/35QNQju
No comments:
Post a Comment