Pages

Sunday, October 6, 2019

Erdogan Bakal Temui Trump Bahas Pembentukan Zona Aman Suriah

ANKARA, iNews.id - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump setuju bertemu di Washington bulan depan untuk membahas pembuatan "zona aman" di Suriah utara. Menurut kepresidenan Turki, hal itu mereka bahas dalam panggilan telepon, Minggu (6/10/2019).

"Presiden Erdogan mengatakan (kepada Trump) tentang kekesalannya atas kegagalan birokrasi militer dan keamanan AS untuk mengimplementasikan kesepakatan pada Agustus lalu, untuk membentuk zona penyangga di perbatasan Turki," demikian pernyaataan kantor kepresidenan Turki, seperti dilaporkan AFP, Senin (7/10/2019).

Dia menyebut, kunjungan itu terjadi setelah adanya undangan dari Trump.

Ada harapan di Turki tentang pertemuan Trump-Erdogan tentang Suriah di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB, namun hal itu tidak terwujud.

Erdogan memperingatkan bahwa Turki dapat meluncurkan tindakan ofensif lintas-perbatasan dengan sangat cepat, sebagai tekanan terhadap AS.

Media pemerintah Turki juga melaporkan tentang bala bantuan militer yang dikirim ke perbatasan Suriah setelah komentar Erdogan itu.

AS berusaha menghentikan operasi Turki terhadap milisi Kurdi Suriah yang didukung AS, yang dianggap Turki sebagai cabang "teroris" dari militan Kurdi di Turki.

AS bekerja erat dengan milisi Unit Perlindungan Rakyat (YPG) melawan kelompok ISIS, merebut sebagian wilayah yang dikuasai jihadis itu.

Setelah pembicaraan berakhir dengan perjanjian pada Agustus, Turki dan AS sepakat mengadakan patroli di darat dan udara bersama di Suriah utara. Namun, Turki menuduh AS mengulur-ulur pembentukan "zona aman".

Kedua pemimpin membahas "zona aman" selama panggilan telepon, dan Erdogan menegaskan dia akan menciptakan kondisi yang diperlukan bagi pengungsi Suriah untuk kembali ke negara mereka.

Turki menampung lebih dari 3,6 juta pengungsi Suriah, namun ada reaksi publik yang meningkat dalam beberapa bulan terakhir terhadap kehadiran mereka di Turki.

Turki dua kali melancarkan operasi militer melawan ISIS pada 2016 dan YPG pada 2018, mendukung pemberontak Suriah untuk merebut wilayah di utara Suriah.

Editor : Nathania Riris Michico

Let's block ads! (Why?)

from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/33368fM

No comments:

Post a Comment