Pages

Friday, July 19, 2019

OpenGov Asia Beri Penghargaan Inisiatif Agriculture 4.0 untuk Kementan

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Pertanian (Kementan) dan sektor pertanian Indonesia kembali menorehkan prestasi tinggi. Di kancah internasional Kementan diapresiasi organisasi OpenGov Asia yang memberikan penghargaan atas inisiatif pemanfaatan teknologi inovatif di sektor publik dalam rangka optimalisasi kerja pemerintah, memberikan peningkatan pelayanan masyarakat, serta memberikan inovasi terobosan baru.

Group Managing Director dan Editor in Chief OpenGov Asia Mohit Sagar mengatakan, Kementan dinilai telah secara konsisten dan luar biasa dalam upaya menerapkan inovasi teknologi dalam pembangunan pertanian. Kementan dinyatakan sangat layak mendapatkan penghargaan dalam kategori inisiatif Agriculture 4.0.

Pemberian penghargaan dilakukan bersamaan pertemuan tahunan Indonesia OpenGov Leadership Forum ke-4 di JW Marriot Hotel Jakarta, Rabu (18/7/2019). Lebih dari 250 utusan senior eksekutif dari instansi pemerintah, BUMN, perbankan dan pendidikan tinggi di Indonesia hadir pada forum tersebut.

Kementan diwakili Pusat Data dan Informasi Pertanian hadir menerima langsung penghargaan bergengsi ini. Turut menerima penghargaan dari instansi pemerintah lainnya adalah Pemprov Jawa Barat, DKI Jakarta, Badan Pusat Statistik, Kementerian ESDM, Kementerian KKP, dan Dirjen Pajak.

BACA JUGA: Digitalisasi di Sektor Pertanian Untungkan Petani dan Konsumen

Mohit mengatakan, pemilihan Kementan sebagai salah satu penerima penghargaan dilakukan secara independen tim teknis OpenGov Asia tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Tim teknis menilai Kementan telah berinisiatif untuk memanfaatkan teknologi secara masif dan konsisten dalam percepatan pembangunan pertanian modern, yaitu dengan menggunakan sensor canggih, robotic atau mekanisasi, pemetaan berbasis informasi geospasial dan teknologi cuaca. Implementasi dari teknologi ini dinilai telah mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat petani.

"Peralatan canggih ini beserta sistem pertanian yang akuratif dan sistem robotik memungkinkan pertanian menjadi lebih menguntungkan, efisien, aman dan ramah lingkungan. Kami menilai Menteri Pertanian Indonesia memiliki leadership yang kuat sehingga ini semua terjadi," kata Mohit dalam keterangan tertulis, Sabtu (20/7/2019).

OpenGov Asia merupakan platform konten yang didedikasikan untuk berbagi pengetahuan dan informasi terkait ICT antara pemerintah, terutama difokuskan pada sektor publik di wilayah Asia-Pasifik. Mereka kerap membantu pemerintah di Asia, Australia dan Selandia Baru untuk menjadi lebih efisien, lincah, transparan dan aman, sehingga dapat meningkatkan kehidupan warga negaranya.

BACA JUGA: Ada Mekanisasi Pertanian, Peluang Usaha dan Kerja Terbuka

Sementara itu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyambut baik penghargaan dari OpenGov Asia tentang inisiatif Pertanian 4.0, dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya bagi organisasi internasional ini yang secara fair menilai Kementan berhasil menerapkan Pertanian 4.0.

"Sesuai arahan Bapak Presiden Jokowi untuk melakukan inovasi dan pemanfaatan teknologi modern dalam pertanian. Kami terapkan betul mulai dari perbenihan, olah tanah, monitoring pertanaman, hingga masa panen," tutur Amran.

Dia mengatakan, Kementan selama lima tahun ini telah membuktikan teknologi bisa membantu meningkatkan kesejahteraan petani dan menurunkan kemiskinan.
Berdasarkan data BPS, rata-rata upah riil buruh tani di desa naik 0,93 persen. Sedangkan Nilai Tukar Petani (NTP) berada diatas 100, dengan nilai berturut-turut sebesar 103,33; 102,94; dan 102,73. Hal ini berarti daya beli petani semakin baik, dan kesejahteraan mereka semakin meningkat.

"Kami akan cetak 1 juta petani milenial yang nantinya dapat menjadi pengusaha atau agripreneur hingga tahun 2020. Petani tidak lagi soal bertani, tapi juga soal korporasi petani. Maka modernisasi terus didorong agar makin banyak petani muda", ujar Amran.

Regenerasi pertanian dinilai penting lantaran kebutuhan pangan di masa depan akan semakin besar seiring laju pertumbuhan penduduk. Digitalisasi pertanian juga dilakukan untuk merespon keterbatasan tenaga kerja, peningkatan efisiensi dan produktivitas, serta membangun bisnis proses baru, value baru, konsumen baru, untuk menghasilkan produk baru yang mampu men-disruptive teknologi budidaya konvensional.

Editor : Zen Teguh

Let's block ads! (Why?)

from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2LXZn9X

1 comment:

  1. Masih Binggung Mencari Situs Togel Online, Live Casino & Taruhan Bola Yang Terpercaya ?
    Proses Transaksi Yang Cepat Dan Super Mudah
    Minimal Depo 20rb & WD 50rb
    cs online 1x24 jam
    WA : [+855]964630067

    ReplyDelete