Pages

Monday, June 3, 2019

Ratusan Perempuan ISIS Dibebaskan dari Kamp Pengungsi Al Hawl Suriah

DAMASKUS, iNews.id - Ratusan orang yang sebagian besar perempuan dan anak-anak sudah dibebaskan dari kamp pengungsi Al Hawl di Suriah, kamp yang sengaja dibuat untuk menampung sebagian keluarga pendukung kelompok ISIS.

Pihak yang mengelola keamanan kamp tersebut, Tentara Pembebasan Kurdistan, menyatakan sekitar 800 perempuan dan anak-anak tersebut tidak dilihat sebagai ancaman dan dibebaskan untuk diserahkan kepada para tetua suku Arab dari daerah sekitar Raqqa.

Kebanyakan mereka yang dibebaskan adalah keluarga dari anggota ISIS yang diungsikan ke Al Hawl pada awal tahun ini, setelah kelompok ekstrimis tersebut gagal mewujudkan pemerintahan khilafah di sana.

Setelah dibebaskan, beberapa perempuan yang keluar dari kamp mengatakan tidak menyesal dan tetap menjadi pendukung ISIS.

"Saya merasa senang bisa dibebaskan tapi saya harap ISIS akan memimpin kami kembali," kata seorang perempuan, Safaa Mumen, seperti dilaporkan ABC News, Selasa (4/6/2019).

"Kami lebih bahagia berada di bawah hukum Syariah. ISIS akan tetap ada dan bahkan meluas," katanya lagi.

Seorang perempuan lain, Um Anas, mengatakan bahwa dia akan pulang ke Raqqa — kota yang pernah menjadi ibu kota ISIS.

"Saya bersyukur bisa pulang dan sekarang bisa mengurus diri sendiri. Kami senang bisa keluar dari Al Hawl," katanya.

"Kami hidup di sebuah rawa, di mana kami merasa haus, lapar, buruk sekali kondisinya."

Pembebasan kemarin ini tampaknya merupakan gelombang pertama pembebasan pengungsi dari Al Hawl yang akan diteruskan pada pekan-pekan mendatang.

Kamp pengungsi itu kini menampung sekitar 73.000 orang, termasuk paling sedikit 20 warga Australia.

Salah satu pejabat yang menangani pembebasan ini, Faroq Al Mashee, mengatakan dia memiliki harapan tinggi terhadap para perempuan yang dibebaskan yang sekarang tinggal di kawasan Suriah yang dikuasai oleh kelompok Kurdi.

"Dengan bantuan para perempuan ini, kami berharap untuk mengubah pemikiran 'teroris ekstrimis' menjadi pemikiran Islam semestinya yang percaya pada perdamaian dan hidup damai di komunitas," katanya.

Dia menyebut pembebasan itu adalah momen yang patut dirayakan.

"Kami sangat bahagia hari ini karena dua hal: yang pertama adalah karena pintu keluar bagi para perempuan yang sudah dinanti oleh saudara mereka selama ini akan dibuka dalam beberapa jam, dan kebahagiaan lainnya adalah bahwa pintu ini terbuka di tengah hari Idul Fitri," katanya, tentang pembebasan yang dilakukan bersamaan dengan berakhirnya bulan Ramadan.

Saat ditanya tentang bagaimana dia akan hidup di bawah aturan Pasukan Demokratik Suriah, kelompok pejuang dari warga Kurdi, Um Anas mengatakan," Saya tidak akan bergaul dan berinteraksi dengan mereka. Saya akan tinggal di rumah dan diam.

"Anak-anak saya akan pergi dan pulang dari sekolah dan saya akan tetap tinggal di rumah tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Saya tidak mau berurusan dengan mereka."

Orang-orang duduk dalam bagian belakang sebuah truk di sebuah jalanan di perkemahan pengungsi di Suriah.

Sementara itu, juru bicara PBB Hedinn Halldorsson kembali memanggil negara-negara Barat untuk membantu membawa warga negara mereka pulang.

"Kami menyerukan kepada negara-negara lain untuk menunaikan tanggung jawab mereka terhadap warga negara mereka dan mencari jalan keluar melalui pemulangan, reintegrasi dan kalaupun diadili dilakukan sesuai standar HAM," katanya.

"Diperkirakan lebih banyak anggota keluarga IS akan dibebaskan selepas perayaan Idul Fitri pekan ini."

Editor : Nathania Riris Michico

Let's block ads! (Why?)

from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2Wo22A0

No comments:

Post a Comment