MADRID, iNews.id - Paus Fransiskus mengatakan proses "penyembuhan" di dalam Gereja Katolik sudah dimulai, merujuk pada kasus-kasus pelanggaran seksual yang makin meningkat dalam internal gereja.
Namun, dia mengakui bahwa para imam yang bersalah belum dihukum.
Paus asal Argentina itu mengeluarkan undang-undang (UU) pelecehan anak yang ketat bagi karyawan di Kota Vatikan pada pekan lalu. UU itu menjadi bagian dari upaya Gereja mengatasi gelombang tuduhan pelecehan seks terhadap para imam.
Dalam sebuah wawancara yang disiarkan di televisi Spanyol, La Sexta, Paus mengatakan bahwa dirinya mengerti banyak yang kecewa dengan kurangnya hasil konkret dari pertemuan puncak Vatikan pada Februari lalu.
Namun dia memastikan perubahan sedang dibuat.
"Jika saya menggantung 100 imam di Lapangan Santo Petrus (orang akan mengatakan) itu bagus, sesuatu yang konkret," katanya, dalam bahasa Spanyol, seperti dikutip AFP, Senin (1/4/2019).
"Saya akan terlihat sudah mengambil tindakan. Tapi yang menarik bagi saya bukanlah mengambil tindakan, melainkan memulai proses penyembuhan dan itu membutuhkan waktu," ujarnya.
Skandal pelecehan melanda negara-negara di seluruh dunia, dari Australia ke Chili, Jerman hingga AS.
Setelah pertemuan puncak yang dirancang untuk mendidik para uskup, Paus berjanji adanya "pertempuran habis-habisan" melawan para pastor yang melakukan pelecehan.
Namun para korban mengungkapkan kekecewaan mereka; menuduh Paus tidak langsung menangani masalah.
Paus juga mengkritik media, dengan mengatakan bahwa wartawan harus menghindari cerita-cerita cabul.
Editor : Nathania Riris Michico
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2JV729H
No comments:
Post a Comment