
SEOUL, iNews.id - Seorang profesor yang mengajar di kampus Seoul, Korea Selatan (Korsel), ketahuan memaksa mahasiswanya untuk membuat penelitian.
Tugas penelitian itu lalu diklaim oleh anak perempuan sang profesor sebagai syarat untuk masuk sekolah pascasarjana kedokteran gigi ternama di Korsel.
Dosen di Universitas Sungkyunkwan itu memberikan tugas penelitian kepada para mahasiswanya selama 3 bulan. Dia bahkan meminta mahasiswa untuk memalsukan hasil penelitian agar sang anak memublikasikan hasil penelitian itu dalam jurnal akademik atas namanya.
Anak perempuan itu lalu memasukkan hasil penelitian tersebut dalam usulan tesis sebagai syarat untuk masuk sekolah kedokteran Universitas Nasional Seoul. Dia pun diterima pada tahun lalu. Kecurangan ini terungkap setelah ada yang melapor.
Kementerian pendidikan meminta jaksa penuntut untuk menyelidiki kasus ini.
"Kementerian pendidikan juga berencana meminta universitas untuk memecat profesor itu," kata seorang pejabat kementerian, kepada AFP, Selasa (26/3/2019).
Hasil penyelidikan mendapati, profesor yang tak disebutkan identitasnya itu juga meminta seorang mahasiswa bekerja selama 54 jam untuk mengonversi buku reguler menjadi braille atas nama putrinya. Untuk pekerjaan itu, dia dibayar 500.000 won atau sekitar Rp6,3 juta.
Bahkan, anak tersebut juga memenangkan sejumlah penghargaan akademik untuk poster dan laporan penelitian yang sebenarnya dibuat oleh mahasiswa ibunya.
Kasus ini semakin mencoreng kredibilitas di dunia pendidikan tinggi Korsel. Bukan rahasia lagi, mahasiswa pascasarjana kerap dieksploitasi, termasuk dipaksa bekerja berjam-jam di lab dan mengerjakan tugas profesor mereka.
Editor : Anton Suhartono
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2JCSB9W
No comments:
Post a Comment