
JAKARTA, iNews.id - Nilai tukar rupiah di pasar spot pada akhir perdagangan, Senin (7/1/2019) mempertahankan penguatannya terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Data Bloomberg menunjukkan, rupiah ditutup menguat 187 poin atau 1,31 persen menjadi Rp14.082 per dolar AS dari posisi terakhir pekan lalu Rp14.270 per dolar AS.
Menanggapi penguatan tersebut, Bank Indonesia (BI) menyatakan, kepercayaan dari pasar memberikan sentimen positif terhadap pergerakan rupiah. "Menguatnya rupiah yang signifikan hari ini menujukkan kepercayaan pasar terhadap rupiah sangat kuat," ujar Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsa kepada wartawan, Jakarta, Senin (7/1/2019).
Ia kemudian mengatakan, BI akan terus memonitor secara cermat dinamika pasar keuangan global. Pihaknya tetap merespons proses negosiasi kesepakatan dagang AS-China dan stance kebijakan moneter Federal Reserve.
Pasalnya, pasca jatuhnya harga saham di AS, kali ini the Fed menyiratkan akan lebih fleksibel dan menunggu perkembangan data ekonomi ke depan, serta siap melakukan perubahan dalam kebijakan suku bunga ke depan. Selain itu, bank sentral AS tersebut juga mulai melunak atas rencana proses penarikan likuiditas dari sistem keuangan.
"Artinya tengah terjadi penarikan likuiditas dari sistem keuangan," kata Nanang.
Ia kemudian menjelaskan, bila terjadi penarikan likuiditas dari sistem keuangan yang dilakukan terlalu cepat, maka dapat menimbulkan pengetatan dolar AS di seluruh dunia. Nanang juga kemudian menekankan komitmen BI untuk terus mengawasi kondisi pasar global, sehingga pergerakan rupiah pun tetap terjaga.
"BI akan tetap berada di pasar untuk mengawal dan merespons dengan seksama pergerakan Rupiah, untuk memastikan kepercayaan masyarakat terhadap rupiah tetap tinggi," tuturnya.
Editor : Ranto Rajagukguk
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2sgoTMg
No comments:
Post a Comment