Pages

Sunday, January 6, 2019

'Pahlawan' AS Didakwa Banyak Kejahatan, Termasuk Bunuh Remaja Terluka

WASHINGTON, iNews.id - Seorang veteran satuan elit Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) dituduh membunuh warga sipil Irak secara acak, menikam hingga mati seorang tahanan remaja, dan hampir melakukan puluhan kejahatan perang lain.

Terdakwa, Edward Gallagher, akan mengaku tidak bersalah pada sidang yang akan berlangsung di pangkalan angkatan laut San Diego. Hal itu diungkapkan sang pengacaranya Jumat (4/1).

Jaksa penuntut mengatakan, penembak jitu dan petugas medis yang sosoknya bagai pahlawan karena memperoleh berbagai medali kehormatan itu membunuh sejumlah orang tak bersalah saat menjalani penugasan ke-delapan.

Kepala Operasi Khusus Angkatan Laut yang berdinas selama 19 tahun itu terancam hukuman penjara seumur hidup jika terbukti bersalah.

Para penyelidik militer menuduh Gallagher melakukan sejumlah kejahatan itu saat berada di Mosul dari Februari hingga September 2017, termasuk pembunuhan yang direncanakan terhadap seorang pejuang kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS yang terluka, yang umurnya baru sekitar 15 tahun.

Edward Gallagher saat bertugas. (Foto: doc. Justice for Eddie)

Dia sempat ditahan secara khusus menjelang persidangan, setelah jaksa menuduhnya telah menghubungi para saksi.

Istrinya, Andrea Gallagher, menyebut persidangan itu sebuah kekejaman terhadap seorang pejuang AS dan meminta Presiden Donald Trump untuk turun tangan.

Dia dan beberapa pendukung lainnya mengenakan kemeja 'Bebaskan Eddie', menyemangati veteran perang itu saat tiba di gedung pengadilan dengan tangan borgol, Jumat (4/1).

"Eddie dicemarkan dan dimunculkan sebagai sosok manusia yang tidak baik," kata Aaron Kahn, yang mengaku sebagai sahabat terdakwa, kepada CNN.

"Perjuangan dan baktinya untuk negara tidak dianggap dan tidak dihargai oleh publik dan pemerintah Amerika."

Menurut dakwaan, Gallagher diduga menikam seorang remaja petarung ISIS yang terluka akibat serangan udara pada Mei 2017.

Gallagher telah menjalani delapan kali penugasan tempur. (Foto: FACEBOOK/ EDDIE GALLAGHER)

Menurut jaksa penuntut, tahanan itu terluka dan sedang dirawat oleh para petugas medis dari pleton Navy Seal yang dikomandoi Gallagher. Tanpa diduga dan tanpa peringatan, Gallaher menyerang bocah itu dengan menggunakan pisau buatan sendiri.

Dia kemudian berfoto sambil berpose dengan mayat itu dan mengucapkan sumpah pelantikan Angkatan Laut, kata jaksa penuntut.

Pengacara Gallagher mengatakan, bocah itu tewas bukan karena Gallagher tapi karena luka-luka akibat serangan udara. Dia juga mengatakan kliennya dituduh secara keliru oleh Navi Seals yang ingin menyingkirkan Gallagher, yang sikapnya sangat menuntut dari posisinya sekarang sebagai seorang komandan.

Agen Khusus Dinas Investigasi Kriminal Angkatan Laut Joe Warpinski mengatakan kepada Associated Press, dia mewawancarai sembilan anggota Seal Team 7.

Gallagher tiba di pengadilan dengan tangan diborgol. (Foto: doc. CBS)

Mereka mengatakan Gallagher menembak membabi-buta ke kerumunan warga sipil Irak, dan menembak serta membunuh seorang lelaki tua dan seorang bocah perempuan dari sebuah pos penembak jitu.

Pada sidang pada November lalu, jaksa penuntut mengatakan orang-orang di bawah komando Gallagher menganggapnya begitu ngawur dan haus darah sehingga mereka merusak senapan tembak jitunya agar menjadi kurang akurat, dan mereka bisa pula melepaskan tembakan peringatan agar warga sipil pergi dari suatu daerah untuk melindungi mereka dari Gallagher.

Gallagher membantah semua tuduhan yang ditimpakan padanya. (Foto: FACEBOOK/ ANDREA GALLAGHER)

"Dia memilih untuk bertindak seperti monster sebagaimana yang dituduhkan teroris terhadap kita," kata jaksa penuntut Angkatan Laut, Chris Czaplak.

"Dia memberi hadiah surgawi untuk propaganda ISIS. Bahwa tindakannya adalah persis sebagaimana citra yang digambarkan ISIS tentang kita," kata Czaplak.

Sidang Gallagher akan berlangsung pada 19 Februari.

Editor : Nathania Riris Michico

Let's block ads! (Why?)

from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2LUFmyW

No comments:

Post a Comment