
NEW YORK, iNews.id - Bursa saham Amerika Serikat (AS) diperdagangkan masuk zona hijau setelah rilis pendapatan yang kuat oleh sejumlah emiten.
Mengutip CNBC, Rabu (23/1/2019), indeks Dow Jones Industrial Average naik 250 poin karena saham IBM, United Tech and Procter&Gamble memimpin penguatan. Indeks S&P 500 naik 0,55 persen, dipimpin oleh sektor konsumer dan industri. Sedangkan indeks Nasdaq Composite naik 0,6 persen.
Saham United Technologies dan Procter&Gamble yang masuk komponen Dow, masing-masing naik 4,7 persen dan 5,4 persen, setelah kedua perusahaan melaporkan laba yang lebih baik dari perkiraan. IBM, komponen Dow lainnya, sahamnya melonjak 6,5 persen.
"Pada akhirnya, ketika Anda melihat data, hal yang paling penting bagi pasar adalah pendapatan," kata Andres Garcia-Amaya, pendiri Zoe Financial.
“Saya akan mengatakan sektor teknologi adalah sektor yang dapat membuat atau menghancurkan ekuitas. Jika Anda melihat margin untuk sektor ini dibandingkan sektor lainnya, ini adalah yang terbesar. Jika Anda mulai benar-benar melihat margin untuk sektor teknologi memburuk, itu pada dasarnya akan menjadi sesuatu yang tidak akan membuat para investor senang," kata Garcia-Amaya.
Lebih dari 14 persen perusahaan S&P 500 telah merilis hasil kuartal keempat. Dari perusahaan-perusahaan itu, 72,6 persen telah melampaui estimasi analis, menurut data FactSet. Namun, hanya 57,5 persen dari perusahaan tersebut yang menembus estimasi penjualan.
Secara keseluruhan, laba perusahaan-perusahaan tersebut tumbuh sebesar 13,2 persen, sedikit di atas ekspektasi. Namun, itu akan menjadi laju pertumbuhan laba paling lambat sejak kuartal keempat 2017, ketika laba S&P 500 meningkat sebesar 15,5 persen.
Wall Street berhasil menghijau setelah pada sesi sebelumnya mencatatkan kinerja buruk. Pada Selasa, indeks Dow menghentikan kenaikan beruntun empat hari, ditutup turun lebih dari 300 poin, karena kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi global memberi sentimen negatif ke pasar.
Dana Moneter Internasional (IMF) merevisi turun perkiraan untuk pertumbuhan ekonomi global awal pekan ini. Lembaga itu memproyeksikan tingkat pertumbuhan ekonomi global sebesar 3,5 persen di pada 2019, dan 3,6 persen untuk tahun depan.
Sementara itu, investor terus mengawasi negosiasi perdagangan dengan China. Penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow pada Selasa mengatakan, pertemuan antara AS dan pejabat perdagangan China telah dibatalkan. Dia menambahkan tidak ada pertemuan lanjutan yang dijadwalkan selain kunjungan oleh Wakil Perdana Menteri China Liu He.
Editor : Ranto Rajagukguk
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2FVaE80
No comments:
Post a Comment