JAKARTA, iNews.id – Perekonomian nasional pada tahun depan masih diliputi ketidapakstian global. Dari faktor internal, perkembangan teknologi dan pergeseran arah konsumsi masyarakat diprediksi akan membuat ekonomi nasional penuh dinamika.
Managing Partner Inventure Indonesia Yuswohady mengatakan, tahun depan Indonesia akan menghadapi ancaman krusial yang memengaruhi perekonomian. Ancaman yang dimaksud, yakni demografi penduduk yang didominasi generasi milenial serta perkembangan teknologi yang cepat.
"Threat yang pertama, millenial disruption. akan banyak bisnis-bisnis dan perilaku-perilaku hilang, karena hilang peminat," kata Yuswohady di Jakarta, Jumat (21/12/2018).
Selain itu juga, dengan adanya peningkatan teknologi secara masif, akan berdampak terhadap konsumsi masyarakat. Dengan begitu, pertumbuhah Produk Domestik Bruto (PDB) juga diperkirakan bergerak stagnan atau tak banyak berubah.
Pasalnya, dengan adanya teknologi, masyarakat khususnya milenial cenderung lebih tertarik dengan produk yang lebih murah, namun kualitas yang ditawarkan lebih baik.
"Contoh Go-Jek, coba bandingkan dengan ojek pangkalan. Masyaralat lebih tertarik dengan Go-Jek, dengan ongkos yang lebih sedikit, mereka bisa dapat keunggulan lebih banyak. Lebih more than less," kata Yusywo.
Namun, dengan adanya tantangan tersebut, Indonesia tetap memiliki potensi ekonomi yang dapat dimaksimalkan, yaitu ekonomi berbasis digital dan pariwisata. Yusywo mengatakan, masyarakat yang didominasi oleh milenial akan cenderung lebih tertarik mengonsumsi produk yang menawarkan pengalaman dan koneksi.
Oleh karenanya, Yusywo menyarankan kepada para pengusaha untuk melakukan percepatan perpindahan pelayanan menuju digital. "Perusahaan harus bergerak cepat untuk bertransformasi ke model baru,tentunya model bisnis digital," kata Yusywo.
Editor : Ranto Rajagukguk
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2Rd2nlE
No comments:
Post a Comment