Pages

Sunday, December 2, 2018

Diburu di India, Zakir Naik: Saya Tidak Melanggar Hukum Apa Pun

KANGAR, iNews.id - Ulama internasional asal India Zakir Naik menegaskan dirinya tidak melanggar hukum India dan menjadi sasaran musuh-musuh Islam. Hal itu dia ungkapkan dalam sebuah pidato publik yang jarang dilakukannya di Malaysia, di mana dia mencari perlindungan.

"Karena saya menyebarkan perdamaian, saya memberikan solusi untuk kemanusiaan, semua orang yang tidak suka perdamaian menang, mereka tidak menyukai saya," katanya, seperti dilaporkan Reuters, Minggu (2/12/2018).

Dia mengaku menjadi sasaran karena karyanya untuk menyebarkan Islam.

“Ini tidak bisa diterima dengan baik oleh musuh-musuh Islam. Baik itu negara Barat atau negara tempat saya dilahirkan, India,” tuturnya.

Baca juga: Pemerintah Malaysia Tetap Membidik Ulama Zakir Naik

Naik (53) menghadapi tuduhan pencucian uang dan pidato kebencian di India, di mana pihak berwenang tahun lalu menyebut dia mempromosikan permusuhan dan kebencian antara kelompok agama yang berbeda di India melalui pidato publik dan kuliah.

Naik saat ini tinggal di Malaysia dan memiliki tempat tinggal permanen; sejak India mulai menyelidikinya.

Naik menjadi kontroversi karena label Islam puritan, merekomendasikan hukuman mati untuk homoseksual dan mereka yang meninggalkan Islam sebagai keyakinan mereka, menurut laporan media.

"Osama bin Laden meneror Amerika, teroris, teroris terbesar, saya bersamanya," ujar Naik, dalam salah satu klipnya di Youtube.

Bangladesh menangguhkan saluran televisi yang menampilkan dakwahnya setelah media melaporkan bahwa gerilyawan yang menyerang sebuah kafe di Dhaka menewaskan 22 orang pada tahun lalu sebagai pengagumnya.

Baca juga: Zakir Naik Bersedia Pulang ke India Asal Diperlakukan dengan Adil

Belakangan, ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.

Inggris melarang Naik masuk negara itu pada 2010.

Pengkhotbah itu dikenal dekat dengan para pejabat di pemerintahan Malaysia sebelumnya, yang secara tak terduga dikalahkan dalam pemilihan umum Mei lalu.

Perdana Menteri baru Mahathir Mohamad pada Juli lalu mengatakan selama Naik tidak menciptakan masalah apa pun di Malaysia, dia tidak akan dideportasi.

Di Kangar, Naik menggambarkan dirinya sebagai seorang fundamentalis untuk mengikuti ajaran-ajaran dasar Islam.

"Saya bangga menjadi Muslim fundamentalis," katanya.

Editor : Nathania Riris Michico

Let's block ads! (Why?)

from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2QbqzVR

No comments:

Post a Comment