Pages

Wednesday, December 19, 2018

Bantah Klaim Trump, Inggris Sebut ISIS Belum Kalah di Suriah

LONDON, iNews.id - Pemerintah Inggris membantah klaim Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bahwa ISIS telah dikalahkan di Suriah. Inggris merupakan bagian dari koalisi pimpinan AS yang melakukan serangan udara terhadap Isis di Suriah.

"Kami sudah mengalahkan ISIS di Suriah, satu-satunya alasan (tentara) saya berada di sana selama Kepresidenan Trump," cuit Trump, kemarin.

Tweet Trump ini pun mendapat jawaban dari Menteri Pertahanan Inggris Tobias Ellwood. Menurut Ellwood, ancaman yang ditimbulkan oleh ISIS masih tersisa dan sangat aktif.

“Saya sangat tidak setuju. Hal itu akan berubah menjadi bentuk ekstremisme lain dan ancamannya sangat aktif," kata Ellwood, seperti dilaporkan The Guardian, Kamis (20/11/2018).

Sementara itu, seorang juru bicara Pemerintah Inggris mengatakan ISIS, atau Daesh, masih merupakan ancaman.

"Koalisi global terhadap Daesh sudah membuat kemajuan besar. Sejak operasi militer dimulai, koalisi dan mitranya di Suriah dan Irak merebut kembali sebagian besar wilayah Daesh dan kemajuan penting telah dibuat dalam beberapa hari terakhir di daerah terakhir Suriah timur yang telah diduduki Daesh," katanya.

Baca juga: Klaim ISIS Kalah, Trump Tarik Tentara AS dari Suriah

“Tapi masih banyak yang harus dilakukan dan kita tidak boleh melupakan ancaman yang mereka ajukan. Bahkan tanpa wilayah, Daesh akan tetap menjadi ancaman. Sebagaimana telah dijelaskan oleh Amerika Serikat, perkembangan di Suriah ini tidak menandakan berakhirnya koalisi global atau kampanyenya. Kami akan terus bekerja dengan anggota koalisi untuk mencapai ini," tuturnya.

“Kami tetap berkomitmen pada koalisi global dan kampanye untuk menolak wilayah Daesh dan memastikan kekalahannya yang abadi, bekerja bersama mitra regional kami yang kritis di Suriah dan sekitarnya. Ketika situasi di lapangan berkembang, kami akan terus mendiskusikan bagaimana kami mencapai tujuan ini dengan mitra koalisi kami, termasuk AS,” tandasnya.

Baca juga: Meski AS Tarik Pasukan, Israel Tegaskan Tetap Perangi Iran di Suriah

Pemerintahan Trump diperkirakan akan menarik semua atau sekitar 2.000 pasukan AS dari Suriah. Diketahui rencana penarikan sudah dimulai dan pasukan AS akan mulai pergi secepat mungkin.

Keputusan itu menggarisbawahi perpecahan antara Trump dan penasihat militernya, yang mengatakan dalam beberapa pekan terakhir bahwa kantong militan ISIS tetap tersisa dan AS harus mempertahankan pasukan tetap di tempatnya sampai kelompok itu diberantas.

Pasukan khusus Inggris diyakini berada di Suriah, meskipun pemerintah tidak pernah berkomentar mengenai penempatan mereka.

Baca juga: Trump Tarik Pasukan AS dari Suriah, Dianggap Kemenangan bagi Putin

Tom Tugendhat, ketua komite urusan luar negeri, mengatakan langkah Trump adalah kejutan.

"Ini adalah operasi yang dilakukan AS secara efektif, tidak hanya di Suriah tetapi untuk mempertahankan dukungan bagi pemerintah di Irak juga," katanya.

“Apa yang kami coba baca di sini adalah intrik internal Gedung Putih dan Pentagon. Cukup jelas bahwa kami mendapat indikasi yang berbeda dari Jenderal Jim Mattis, menteri pertahanan, dan Presiden Trump,” imbuhnya.

Editor : Nathania Riris Michico

Let's block ads! (Why?)

from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2PPF7p8

No comments:

Post a Comment