
JAKARTA, iNews.id - Tantangan ke depan lapangan pekerjaan sebagian akan diambil alih oleh robot. Kondisi ini tidak bisa dihindarkan karena semakin berkembangnya era digitalisasi.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Ketenagakerjaan dan Hubungan Industrial, Anton J Supit mengingatkan, kondisi tersebut harus diantisipasi dari sekarang. Dia mengungkapkan, di beberapa negara lain sudah mulai mempersiapkan untuk menghadapi kondisi tersebut.
"Di jerman sekarang sedang mempersiapkan tentang kondisi serius bagaimana membayar gaji orang yang tidak bekerja dengan mensubsidi," ujar Anton dalam acara Polemik Radio MNC Trijaya Network bertajuk, Vokasi dan Ironi Pendidikan di era Milenial, Jakarta Pusat, Sabtu (10/11/2018).
Pada kesempatan yang sama Anggota DPR, Effendi Simbolon menilai anggaran negara yan dialokasikan untuk pendidikan selama ini tergolong besar. Namun, pemanfaatannya belum maksimal.
BACA JUGA:
Menaker Sebut Angka Pengangguran Sentuh Titik Terendah sejak 1998
Mendikbud Ungkap Penyebab Banyak Lulusan SMK Jadi Pengangguran
"Kita melihat di Indonesia ada dua kementerian yang membidangi pendidikan. Masalahnya kementerian ini sudah pernah diaudit belum," ujar Effendi.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini menuturkan, 20 persen anggaran negara untuk pendidikan itu, setara hampir Rp500 triliun. " Ini 20 persen harus dipertanggungjawabkan. Apakah sudah tercapai dengan yang kita harapkan." ucapnya.
Menurutnya, dunia pendidikan saat ini masih karut marut. Maka itu, perlu adanya evaluasi agar pendidikan di Indonesia lebih baik.
"Artinya jangan kemudian dengan anggaran sangat besar ini kita lupa untuk melakukan kontrol terhadap kementerian ini," katanya.
Editor : Kurnia Illahi
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2DcuutS
No comments:
Post a Comment