
NEW YORK, iNews.id - Bursa saham Amerika Serikat (AS) kembali melemah pada akhir pekan, Jumat (9/11/2018) waktu setempat. Pelaku pasar khawatir dengan prospek pertumbuhan ekonomi global.
Dilansir Reuters, Sabtu (10/10/2018). melemahnya Wall Street disebabkan tanda-tanda melambatnya ekonomi China semakin jelas. Hal ini memicu penurunan harga minyak mentah dunia.
Indeks Dow Jones Industrial (DJI) Average yang sebelumnya sempat mengalami penguatan, turun 201,92 poin atau 0,77 persen ke angka 25.989, diikuti dengan penurunan harga saham Apple. Tidak hanya DJI, S&P 500 juga turun 0,92 persen. Indeks Nasdaq Composite juga turun 1,65 persen.
Harga minyak anjlok 1 persen di tengah meningkatnya pasokan dan menurunnya permintaan global. Ini merupakan koreksi terpanjang sejak 1984.
Langkah AS yang memberikan sanksi embargo terhadap Iran tidak terlalu berpengaruh karena ada delapan negara untuk sementara diizinkan membeli minyak dari Iran.
"Minyak kembali menghantui pasar. Jika harga minyak terus turun, itu pertanda pertumbuhan ekonomi global akan melambat, kata Chief Invesment Officer Independent Advisor Alliance di Charlotte Chris Zaccarelli.
Indeks energi S&P 500 turun 0,4 persen setelah sehari sebelumnya harga minyak WTI anjlok 2,2 persen. Penurunan tersebut mengonfirmasi tren pelemahan harga minyak mentah AS itu setelah turun 20 persen dari posisi tertingginya.
"Saya pikir bursa saham bulan ini akan koreksi lebih dalam dari titik terendah Oktober. Pertumbuhan ekonomi melambat tetapi itu tidak cukup untuk menghentikan Fed menaikkan suku bunga acuan, " kata Chief Invesment Strategies Leuthold Group, Jim Paulsen.
Editor : Rahmat Fiansyah
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2DwiTH0
No comments:
Post a Comment