Pages

Thursday, November 1, 2018

Cerita Hakim 'Kopi Maut' Jessica Lolos dari Insiden Lion Air JT 610

Salah satu hakim "kopi maut" bersianida, Binsar Gultom memiliki cerita terkait insiden jatuhnya pesawat Lion Air JT 610. Hal itu karena, ia lolos dari tragedi pesawat yang jatuh di Tanjung Karawang pada Senin (29/10/2018) lalu.

"Biasanya setiap Jumat sore saya selalu pulang ke rumah di Depok, Jabar, bersama keluarga sambil mengajar di pascasarjana Universitas Esa Unggul dan pulang lagi ke Pangkalpinang pada Senin pagi naik Lion Air untuk mengejar upacara bendera di Pengadilan Tinggi Babel," katanya di Pangkalpinang, Kamis (1/11/2018).

Binsar adalah salah satu hakim di Pengadilan Tinggi (PT) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Ia menceritakan, bisa lolos karena satu hari sebelum kejadian yakni pada Minggu (28/10/2018) dijadwalkan berkhotbah di Gereja Pangkalpinang dan Sungailiat. Atas jadwal itulah, ia harus pulang ke Pangkal Pinang dari jadwal biasaya.

"Saya turut berduka cita atas kedua rekan di hakim tinggi, yaitu Ayuningtyas Upiek dan Hasnawaty. Sebenarnya ada perkara pidana yang sudah dimusyawarahkan dan seharusnya kami putuskan pada Senin (29/10). Namun kedua rekan saya harus menjadi korban kecelakaan pesawat ini. Semoga arwah dan amal perbuatannya diterima di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa," ujar Binsar.

Dalam tragedi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, sebanyak empat hakim yang bertugas di Kepulauan Bangka Belitung menjadi korban, yaitu Hakim Pengadilan Tinggi Agama Rijal Mahdi, Hakim PN Koba Ikhsan Riyadi, Hakim PT Babel Hasnawati dan Kartika Ayuningtyas.

Berdasar informasi yang diperoleh di lapangan, pesawat Lion Air JT610 rute Jakarta-Pangkalpinang yang membawa sebanyak 188 penumpang, jatuh di perairan Tanjung, Kabupaten Karawang, Jabar.

Pesawat Lion Air JT 610 mengalami masalah saat terbang dan berupaya kembali ke Jakarta, namun jatuh di Perairan Tanjung Karawang.

Sementara tim pencarian gabungan berhasil menemukan kotak hitam (black box) pesawat Lion Air JT 610. Benda tersebut ditemukan di Perairan Karawang, Jawa Barat, pada kedalaman 30 meter.

"(Black box) itu tidak di dalam serpihan pesawat. Sendiri ya. Itu di kedalaman 30 meter," ucap Sertu Hendra, Penyelam dari Batalyon Intai Amfibi di KR Baruna Jaya I, Kamis (1/11/2018).

Editor : Azhar Azis

Let's block ads! (Why?)

from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2ETws4V

No comments:

Post a Comment