
JAKARTA, iNews.id - Kementerian Keuangan berencana mengembangkan instrumen pembiayaan baru untuk mempercepat pencairan dana di daerah yang terkena dampak bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami. Dengan demikian, proses pencairan tersebut tidak perlu melalui Kementerian Keuangan.
"Kami memikirkan bagaimana dengan adanya frekuensi bencana yang terjadi di berbagai daerah untuk mengembangkan suatu instrumen pembiayaan bagi daerah, semacam asuransi yang bisa kami deploy (sebarkan)," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, Senin (1/10/2018).
BACA JUGA:
Sri Mulyani Cairkan Rp560 Miliar untuk Gempa-Tsunami di Sulteng
Menkeu mengatakan, instrumen pembiayaan tersebut juga penting supaya penangangan bencana bisa dilakukan secara cepat. Kemenkeu akan meninjau dan melakukan konsultasi dengan negara-negara lain untuk menciptakan instrumen baru ini.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengatakan, wacana ini akan dibahas dalam Pertemuan Tahunan IMF-WB 2018 di Nusa Dua, Bali, pada 8-14 Oktober 2018.
"Nanti dalam Pertemuan Tahunan IMF-WB kami akan kumpulkan para ahlinya supaya Indonesia bisa menciptakan instrumen baru antardaerah yang bisa masuk dalam APBN bagaimana bantuan pada suatu daerah yang terkena bencana bisa langsung dilakukan," ujar Menkeu.
Terkait bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Menkeu menyampaikan telah memberikan dana siap pakai (on call) untuk BNPB untuk bisa menjalankan tugasnya dalam situasi kedaruratan. Dana siap pakai adalah dana yang selalu tersedia dan dicadangkan oleh Pemerintah untuk digunakan pada saat keadaan darurat bencana sampai dengan batas waktu keadaan darurat berakhir.
Perempuan kelahiran Bandar Lampung itu juga menilai mengenai pentingnya penguatan dari sisi anggaran dan logistik terhadap institusi yang sering terlibat langsung dalam penanganan bencana seperti BNPB, TNI, dan Polri.
"Ini akan memungkinkan Indonesia memiliki kapasitas untuk mengelola bencana, yang tampaknya kalau dilihat dari lokasi geografis kita tentu perlu mengantisipasi terus-menerus," ujar Menkeu.
Editor : Rahmat Fiansyah
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2zIn3bN
No comments:
Post a Comment