
JAKARTA, iNews.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan menyediakan hunian sementara (huntara) bagi korban gempa di Petobo dan Balaroa, Sulawesi Tengah yang mana ribuan rumah tertelan bumi akibat likuifkasi.
"Pemerintah akan membangun huntara yang ditargetkan rampung dalam dua bulan. Makin cepat huntara selesai, makin cepat penduduk bisa pindah dari tenda,” kata Basuki melalui keterangan tertulis, Minggu (7/10/2018).
Dia mengatakan, pemerintah tengah melakukan perencanaan dan persiapan relokasi. Meski sudah ada beberapa lokasi tanah milik pemerintah, Kementerian PUPR masih akan berdiskusi dengan Badan Geologi dan BKMG ihwal sisi keamanan dari kemungkinan terjadinya gempa di masa depan.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Danis Sumadilaga menambahkan, pemulihan pascagempa Sulteng dibagi dalam dua tahap yaitu masa tanggap darurat dan rekonstruksi. Untuk masa tanggap darurat, ada empat hal yang menjadi fokus yaitu evakuasi korban bencana, penyediaan air bersih dan sanitasi, pembersihan kota dari puing-puing bangunan, dan penyelesaian masalah konektivitas.
"Untuk konektivitas saat ini jalan jalan sudah mulai terbuka dari mulai lintas barat, lintas tengah, lintas timur, dan perbaikan dua jembatan di jalan nasional, dengan terbukanya konektivitas, bantuan logistik sudah mulai lancar," katanya.
Untuk air bersih dan sanitasi, kata Danis, Kementerian PUPR telah menyediakan 22 Hidran Umum berkapasitas masing-masing 2.000 liter yang tersebar di 18 titik. Selain itu, pemerintah juga mengirimkan 3 unit mobil Instalasi Pengolahan Air (IPA) untuk memenuhi kebutuhan air bersih pengungsi.
Untuk pemulihan akses jalan, pemerintah juga telah mengerahkan alat berat. Total alat berat yang sudah beroperasi terdiri 26 eskavator, 12 dump truck, 6 wheel loader, 6 buldozer, 1 unit rock breaker dan 1 unit backhoe loader. Jumlah alat berat akan ditambah yang dikirim dari kota-kota di Pulau Sulawesi.
Editor : Rahmat Fiansyah
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2PnvQW8
No comments:
Post a Comment