Pages

Thursday, October 4, 2018

Gara-Gara Patung Wanita Penghibur, Osaka dan San Francisco 'Cerai'

SAN FRANCISCO, iNews.id - Berakhir sudah status hubungan 'sister city' antara Osaka di Jepang dengan San Francisco di Amerika Serikat.

Alasannya, Pemerintah Kota Osaka kecewa dengan keberadaan patung atau monumen 'wanita penghibur' yang dibangun di San Francisco. Pada Perang Dunia (PD) II, tentara Jepang memaksa para perempuan dari negara yang dijajah untuk berhubungan seks. Dari sinilah istilah 'comfort women' selalu diidentikkan dengan tentara Jepang di masa PD II.

Wali Kota Osaka Hirofumi Yoshimura mengatakan, hubungan sebagai sister city yang sudah terjalin selama 60 tahun sudah berakhir.

Dilaporkan San Francisco Examiner, yang diberitakan kembali Associated Press, pekan ini Yoshimura mengirim surat kepada Pemerintah Kota San Francisco untuk menyatakan menarik diri dari hubungan.

Monumen wanita penghibur dibangun di San Francisco pada tahun lalu oleh kelompok masyarakat Korea, China, dan Filipina yang tinggal di California.

Jeff Cretan, juru bicara Wali Kota San Francisco London Breed, menyayangkan keputusan itu. Namun dia menegaskan hubungan antarmasyarakat kedua kota masih akan terjalin.

Sementara itu aktivis dari Koalisi Keadilan untuk Wanita Penghibur Lilian Sing menilai, memutus hubungan karena sebuah monumen merupakan keterlaluan dan tidak masuk akal.

"Ini menunjukkan betapa takutnya wali kota Osaka dan perdana menteri Jepang atas fakta sebenarnya serta mencoba membantah sejarah," ujarnya.

Puluhan ribu perempuan di Asia dipaksa bekerja di rumah-rumah prostitusi yang didirikan militer Jepang. Negeri Sakura meminta maaf pada 1993. Namun secara bertahap Jepang menarik permintaan maaf tersebut. Bahkan kini Jepang menyangkal adanya wanita yang dipaksa melakukan perbudakan seksual karena kurangnya bukti atau dokumen resmi.

Jepang juga menyebut momumen wanita penghibur di beberapa negara, termasuk Kota San Francisco, sebagai wujud untuk menyalahkan Jepang.

Korea Selatan merupakan negara yang paling keras menyoal wanita penghibur. Hubungan Jepang dengan Korsel masih terganggu karena isu ini. Jepang menjajah Korsel dari 1910 hingga 1945.

Editor : Anton Suhartono

Let's block ads! (Why?)

from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2DYZdN1

No comments:

Post a Comment