
JAKARTA, iNews.id - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Perindustrian, dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyiapkan bahan terkait investasi yang akan digelontorkan Hyundai. Pasalnya, pekan depan Presiden Jokowi akan berkunjung ke Korea Selatan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, ketiganya menggelar rapat koordinasi untuk mengevaluasi perkembangan investasi tersebut. Namun, pihak Hyundai hingga kini belum memastikan perihal investasinya.
"Kita saling ini saja komunikasi, Hyundai ngomong apa. Ya kita kan nanti pekan depan Presiden mau ke Korea jadi kita menyiapkan bahan buat Presiden," ujarnya saat ditemui di kantornya, Jakarta, Senin (3/9/2018).
Dengan kunjungan Presiden ke Korea Selatan diharapkan kepastian mengenai investasi perusahaan otomotif asal Korea Selatan ini menjadi jelas. Pasalnya, Hyundai telah meminta banyak insentif untuk investasi ini tapi belum disetujui pemerintah.
"Kita belum bisa deh menjelaskan itu karena kita belum bilang iya. Biar nanti waktu Presiden ke sana ada komunikasi lebih jelas," kata dia.
Oleh karenanya, hingga kini pemerintah menganggap investasi yang diisukan akan digelontorkan oleh Hyundai masih belum menemukan titik terang. Sebab, pemerintah sudah bertanya ke pihak Hyundai belum juga mendapatkan respons yang positif.
"Mereka sendiri kita anggap belum firm. Kita tanya begini belum dijawab, begitu belum dijawab," ucapnya.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto sebelumnya mengatakan, pihaknya belum juga mendapatkan surat dari Hyundai terkait investasi tersebut. Namun, pemerintah tidak berkeberatan jika Hyundai mempertimbangkan ingin membangun pabrik di Indonesia.
"Belum pernah menerima surat secara resmi," ujarnya setelah rapat koordinasi.
Menurut dia, jika Hyundai jadi berinvestasi di Indonesia maka tidak akan dianakemaskan dengan mendapatkan insentif khusus. Pemerintah hanya memberikan insentif secara umum seperti tax holiday.
"Kita kan insentif semua yang ada saja, insentif tax holiday dan yang lain. Kalau tax holiday kan bukan eksklusif untuk perusahaan tapi itu berlaku untuk semua," tutur Airlangga.
Editor : Ranto Rajagukguk
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2NHrhoJ
No comments:
Post a Comment