
JAKARTA, iNews.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir pekan ini berpeluang kembali menguat.
Analis Indosurya Sekuritas, William Surya Wijaya memprediksi, IHSG akan bergerak dalam rentang 5.634-5.852. Menurut dia, rilis data cadangan devisa RI diperkirakan positif sehingga bisa berpengaruh terhadap indeks.
"Peluang penguatan masih terbuka dengan ruang yang cukup lebar di tengah masih berfluktuasinya harga komoditas dan nilai tukar Rupiah. Hari ini peluang kenaikan masih terlihat pada pola gerak IHSG," ujarnya dalam risetnya, Jumat (7/9/2018).
Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama memprediksi IHSG akan bergerak dalam rentang 5.515-5.867 dengan kecenderungan menguat, setelah pada perdagangan sebelumnya rebound 1,63 persen di level 5.776.
Berdasarkan indikator, MACD sudah membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI sudah menunjukkan berada di area netral.
"Namun, terlihat pola bullish harami candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan indeks saham. Dengan demikian, indeks berpeluang menuju ke area resistance," kata Nafan.
Sementara itu, berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 5.695 hingga 5 615. Kemudian, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 5.821 hingga 5.867.
William merekomendasikan sejumlah saham seperti JSMR, KAEF, SMCB, TLKM, HMSP, ROTI, BJTM, MYOR, dan WIKA.
Sementara sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor menurut Nafan, antara lain:
- BBNI. Saat ini bahwa pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish piercing line candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 7.000–7.300, dengan target harga secara bertahap di area level 7.625 dan 7.975. Support: 6.900 dan 6.800.
- GGRM. Saat ini, pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area level 70 300 - 71.200, dengan target harga secara bertahap di level 71.450, 72.900, 76 300, 79.675 dan 89.000. Support: 70.300, 69.500 dan 68.700.
- INDF. Saat ini, terlihat pola bullish inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area level level 5.875 – 5.975, dengan target harga secara bertahap di level 6.075 and 6.425. Support: 5.800.
- INCO. Saat ini, pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area level 3.110 - 3.260, dengan target harga secara bertahap di level 3.390, 3.480 dan 3.790. Support: 3.080.
- KRAS. Terlihat pola bullish harami doji star candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 384 – 390, dengan target harga secara bertahap di level 414, 440, 545, 650 dan 755. Support: 334.
- WEGE. Saat ini bahwasannya pergerakan harga bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish harami candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Accumulative Buy” pada area level 214 – 222, dengan target harga secara bertahap di level 228, 238, 252, 284 dan 314. Support: 214 dan 204.
Editor : Rahmat Fiansyah
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2CnRUO6
No comments:
Post a Comment