Pages

Friday, October 5, 2018

Kurs Rupiah Rp15.000, Menko Darmin Cermati Adanya Inflasi Impor

JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyoroti dampak depresiasi atau pelemahan rupiah yang mencapai angka psikologis baru di atas Rp15.000 ribu per dolar Amerika Serikat (AS) terhadap peningkatan laju inflasi.

"Ada kenaikan tetapi belum banyak. Saya belum bisa bilang berapa karena harus dihitung dulu dalam inflasi inti itu sebenarnya berapa persen yang impor," kata Darmin ketika ditemui di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (5/10/2018).

Ia menjelaskan, pelemahan rupiah yang sudah mencapai 10 persen pasti akan memberikan pengaruh dari sisi imported inflation atau inflasi yang berasal dari luar negeri. Inflasi yang berasal dari luar negeri disebabkan oleh peningkatan harga di luar negeri atau depresiasi nilai tukar.

Ketika harga impor meningkat, harga barang domestik yang menggunakan impor sebagai bahan mentah juga turut meningkat sehingga menyebabkan kenaikan harga barang dan jasa secara umum.

"Rupiah melemah 10 persen, dihitung ke porsi impor di dalam ekonomi kita. Impor kita itu kira kira 30 persen dari ekonomi. Itu memang bisa agak tinggi pengaruhnya ke inflasi, bisa 2,5 persen atau 3 persen," kata Darmin.

Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), komponen inti pada September 2018 mengalami inflasi sebesar 0,28 persen.

Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari-September) 2018 sebesar 2,38 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (September 2018 terhadap September 2017) sebesar 2,82 persen.

"Jadi ini sebenarnya gemuruhnya yang hebat, dampak riilnya tidak terlalu besar. Ekonomi dunia saja diperkirakan turunnya tidak banyak," kata Darmin.

Editor : Ranto Rajagukguk

Let's block ads! (Why?)

from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2QywAYB

No comments:

Post a Comment