
JAKARTA, iNews.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengimbau kepada para pihak penyalur bantuan korban bencana untuk tidak memberikan susu bayi. Situasi yang belum normal menjadikan bantuan tersebut tak efektif.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, korban gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah masih dihadapkan situasi darurat. Mereka kesulitan mendapatkan air bersih.
"Tidak mungkin membuat susu itu hanya dengan mencampur air terus diaduk. Alat untuk menyeterilkan botol dan dot itu juga sulit karena alat-alat itu perlu direbus juga agar steril," kata Sutopo saat memberikan keterangan pers di Gedung BNPB, Jakarta, Minggu, (7/10/2018).
BACA JUGA: Korban Meninggal Gempa Sulteng 1.763 Orang
Menurut Sutopo, jika susu formula terus dikonsumsi dikhawatirkan bayi-bayi yang saat ini di lokasi pengungsian akan terjangkit penyakit diare." Yang kemudian menyebabkan dehidrasi dan menimbulkan korban bayi atau balita," ujarnya.
Sutopo menerangkan, BNPB telah membuat satu kebijakan bersama dengan Badan PBB untuk anak-anak (UNICEF) dan kementerian kesehatan terkait bantuan susu bayi tersebut.
"Penanganannya harus benar-benar ketat karena di tempat pengungsian, sekali lagi, kondisinya terbatas," kata dia.
Hingga Minggu siang ini, jumlah korban tewas bencana di Sulawesi Tengah mencapai 1.763 orang. Proses evakuasi korban akan dihentikan pada Kamis, 11 Oktober 2018 atau sesuai masa tanggap darurat bencana.
Editor : Zen Teguh
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2PjwMdM
No comments:
Post a Comment